"PEMBELAJARAN KOLABORATIF DAN INDIVIDUAL”
14
level keterampilan pembelajaran kooperatif (Johnson dkk.1984:45):
a.
Pembentukan
(Forming)
Keterampilan dasar yang
dibutuhkan atau diperlukan untuk menetapkan berfungsinya kelompok belajar
kooperatif.
Contoh:
Adanya difusi pembagian
tugas, masing-masing anggota kelompok mendapat pembagian tugas yang merata.
Setiap kelompok dibagi secara heterogen yang terdiri dari 3-4 orang.
b.
Pemanfaatan
(functioning)
Keterampilan yang dibutuhkan
atau diperlukan untuk mengelola kegiatan-kegiatan kelompok dalam menyelesaikan
tugas dan dalam menjaga efektivitas hubungan kelompok diantara para anggota
Contoh:
·
Keterampilan tingkat bawah
Menghargai kontribusi, hal
ini berarti memperhatikan/ mengenal apa yang dapat dikatakan atau dikerjakan
anggota lain. Bukan berarti harus harus setuju kelompok lai, dapat saja kritik
terhadap ide-ide.
Mendorong partisipasi,
mendorong semua anggota kelompok untuk memberikan kontribusi terhadap tugas
kelompok. Keterampilan ini perlu karena jika ada siswa yang tidak
berpartisipasi dalam kelompok maka hasil dari kelompok tidak akan terselesaikan
pada waktunya atau hasilnya kurang memuaskan.
·
Keterampilan tingkat menengah
Bertanya berarti siswa dapat
meminta atau menanya atau penjelasan. Dapat mendorong anggota kelompok yang
sedang tidak aktif atau malu untuk ikut berperan serta dalam kegiatan
Mendengar dengan aktif ,
berarti mampu menggunakan pesan pisik, dan lisan sehingga pembicara tahu bahwa
siswa bisa menyerap informasi .
·
keterampilan tingkat mahir
Mengelaborasi, berarti mampu memperluas
konsep, kesimpulan dan menghubungkan pendapat-pendapat dengan tpik-topik
tertentu.
Berkompromi,
berarti membangun rasa hormat kepad orang lain, belajar untuk mengkritik
pendapat dan bukan mengkritik orangnya dan mengurangi perbedaan.
Keterampilan yang dibutuhkan
atau diperlukan untuk membangun level pembaharuan yang lebih dalam tentang
bahan-bahan yang sedang dipelajari, mendorong pemanfaatan strategi-strategi
nalar yang berkualitas yang lebih tinggi dan memaksimalkan penguasaan dan
ingatan tentang bahan yang ditugaskan.
Contoh:
Siswa
dapat merumuskan perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan dengan melakukan percobaan terhadap objek.
d.
Penguatan
(Fermenting)
Keterampilan yang dibutuhkan
atau diperlukan untuk mendorong pengonsepan kembali tentang bahan-bahan yang
sedang dipelajari, konflik, kognitif, penyelidikan, lebih lanjut informasi dan
komunikasi tentang rasional dibelakang kesimpulan-kesimpulannya.
Contoh:
Sisiwa dapat mengkomunikasikan tentang hasil
suatu eksperimen dalam bentuk presentasi kelompok.
Perbedaan
pembelajaran kooperatif tipe Johnson dan Slavin
· Jhonson
Mengemukakan cooperative
adalah mengerjakan sesuatu bersama –sama dengan saling membantu satu sama
lainnya sebagai satu tim untuk mencapai tujuan bersama. Cooperative learning
berarti juga belajar bersama, saling membantu antara yang satu dengan yang lain
dalam belajar dan meastikan setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau
tugas yang telah ditentukansebelumnya.
· Slavin
Mengatakan cooperative
learning telah dikenal sejak lama, pada saat itu guru mendorong para siswa
untuk kerja sama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi atau
pengajaran oleh teman sebaya (peer teaching). Selain itu, alur proses belajar
mengajar tidak harus seperti lazimnya selama ini, guru terlalu mendominasi
proses belajar mengajar, segala informasi berasal dari guru, ternyata siswa
dapat juga saling belajar mengajar sesama mereka.
Perbedaan
mendasar dari kedua pendapat tersebut diatas adalah:
Jhonson
|
Slavin
|
lebih menekankan pada siswa melalui aktifitas pemberdayaan
anggota kelompok untuk meningkatkan kerjasama dalam kelompok pembelajaran.
|
lebih
menekankan pada guru. Dalam proes pembelajaran guru lebih berperan dan
informasi semuanya berasal dari guru.
|
3.
Pembelajaran
kooperatif akan efektif dilakukan oleh guru apabila:
a. Memastikan bahwa para siswa kelihatan sangat memerlukan
keterampilan tersebut.
b. Memastikan bahwa para siswa mengerti apa keahliannya dan kapan
waktunya digunakan
c. Merancang situasi belajar yang praktis dan mendorong penguasaan
keahliannya.
d. Memastikan bahwa para siswa memiliki waktu dan menyusun kebutuhan
untuk mendiskusikan bagaimana menggunakan keahliannya.
e. memastikan bahwa para siswa tekun dalam mempraktekkan keahliannya
sampai keahlian tersebut terlihat sebagai aktifitas yang alami.
4.
Hambatan-hambatan
dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif pada umumnya dan perbedaan dengan pembelajaran konvensional
yang biasa dilaksanakan oleh guru.
· Hambatan-hambatan
1. Kekhawatiran
bahwa akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar jika mereka
ditempatkan dalam grup.
2. Banyak
orang mempunyai kesan negative mengenai kegiatan kerja sama atau belajar dalam
kelompok
3. Banyak
siswa yang tidak senang disuruh bekerja sama dengan orang lain.
4. Siswa
yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan
siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa
yang lebih pandai
5. Siswa
yang tekun merasa teman yang kurang mampu hanya menurut sja pada hasil jerih
payah mereka
6. Adanya
perasaan was-was pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik atau
keunikan pribadi mereka karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok
7. Pembahagian kerja yang kurang adil (banyak
pengajar hanya membagi siswa dalam kelompok lalu memberikan tugas untuk
menyelesaikan sesuatu tanpa pedoman mengenai pembagian tugas).
·
Perbedaan
Perbedaan kelompok belajar pada pembelajaran kooperatif
dengan kelompok pembelajaran Konvensional adalah sebagai berikut:
Kelompok belajar pada belajar Kooperatif
|
Kelompok belajara pada belajar Konvensional
|
1. Kepemimpinan bersama
2. Saling ketergantungan yang positif
3. Keanggotaan yang heterogen
4. Mempelajari keterampilan-keterampilan kooperatif
5. Tanggung jawab terhadap hasil belajar seluruh anggota
kelompok
6. Menekankan pada tugas dan hubungan kooperatif
7. Ditunjang oleh guru
8. Satu hasil kelompok
9. Evaluasi kelompompok
|
1. Satu pemimpin
2. Tidak saling tergantung
3. Keanggotaan yang homogen
4. Asumsi adanya keterampilan sosial
5. Tanggung jawab terhadap hasil belajar sendiri
6. Hanya menekankan pada tugas
7. Di arahkan oleh guru
8. Beberapa hasil individual
9. Evaluasi individual
|
A Review of the Best Baccarat Casinos in 2021 - FEBCASINO
BalasHapusThe Top 10 Baccarat Casinos 1xbet Online in 2020 · 1. Red Dog – Best Overall Online Casino · 2. Bovada – Best Overall Casino 온카지노 Online 바카라 for Mobile · 3.