Jumat, 27 April 2012

Mitos


Mencari alasan Kenapa mitos itu salah?
Jawab.
1 .menurut mitos pembelajaran koperatif menekankan sekolah untuk berkompetisi perorangan sehingga diantara siswa terjadi persaingan yang tidak sehat dengan mengakibatkan proses pembelajaran yang tidak epektif.menurut : arends ( 1997 : 115 ) Belajar koperatif yang menghendaki siswa didalam kelompok harus sehidup sepenanggungan bersama,bertanggung jawab segala sesuatu, semua anggota dalam kelompok memiliki tujuan yang sama, Davidson dalam Noornia 1997 : 24 siswa yang berprestasi  dalam pembelajaran  kooperaitf ternnyata lebih mementingkan orang lain tidak bersipat kompetitif dan titidak memiliki rasa dendam. dan Bennet ( 1991 )  dan jacobs ( 1996 ) menjelaskan bahwa perasaan antar siswa dalam kelompok saling membantu dan saling ketergantungan secara positif.
2. siswa yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi didalam pembelajaran kooperartif dalam kelas yang heterogen diharapkan dapat menjadi tutor sebaya. Menurut  yacobs.(1996 ) Mc Keachie (1994 ) pengelompokan siswa secara heterogen menurut prestasi , kecerdasan etnik dan jenis kelamin dapat dilakukan oleh guru.pembelajaran kooperatif didalam kelas heterogen menurut mitos hanya dikuasai oleh siswa yang berkemampuan tinggi sehingga siswa yang berkemampuan rendah sulit untuk berhasil dan akan semakin tertinggal.Davidson dalam Noornia 1997 : 24 siswa yang berprestasi  dalam pembelajaran  kooperaitf ternnyata lebih mementingkan orang lain tidak bersipat kompetitif dan titidak memiliki rasa dendam.Slavin. ( 1995 )menyatakan kontribusi siswa yang memliki prestasi yang rendah menjadi kurang.

Read More
 
3. Pembelajaran kooperatif pada hakekatnya bukan suatu kegiatan kelompok yang semata mata harus menyelesaikan tugas dalam waktu yang bersamaaan,melainkan memberikesempatan kepada siswa untuk saling beraaksi antara satu dengan yang lain dengan perannya masing- masing. Menurut Laundren .( 1994 : 22 – 26 ) ketrampialan Kooperatif dengan peranan masing  masing anggota kelompok dapat berpungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas dengan mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok.jika tugas suatu kelompok harus diselesai kan dalam waktu yang bersamaan dapat mengakibatkan prustasi siswa yang lain .
4. suatu kelompok didalam pembelajaran kooperatif sangat ditentukan oleh anggota kelompok itu sendiri dan berlaku adil dalam sesama anggota kelompok.menurut Lundgren ( 1994:5 ) menyatakan bahwa belajar keooperatif dapat mrnciptakan situasi dimana keberhasilan siswa  atau individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok. Pembagian kerja yang kurang adil tidak perlu terjadi didalam kelompok. Maka peran guru sangat diharapkan dalam membagi kelompok yang mengacu kepada unsur – unsur pembelajaan kooperatif yaitu.               
1. saling ketergantungan positif
2.tanggung jawab perseorangan.
3 Tatap muka.
4.Komunikasi antar anggota
5.Evaluasi proses Kelompok.

5. Belajar Kelompok Bukan suatu hal yang mudah, model pembelajran kooperatif salah satu model pembelajaran yang terstruktur dan sistimatis. Dimana kelompok kecil bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.Kooper ( 1999) dan Heinich ( 2002) menjelaskan bahwa pembelajaran Koperatif sebagai metoda pembelajaran yang melibatkan kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan. Salah satu dari tujuan pembelajaran kooperatif adalah  untuk pencapaian hasil belajar, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan social. Tidak benar menurut mitos pembelajaran kooperatif suatu hal yang mudah.

            5.pada prinsipnya pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada interaksi – interaksi social ,dinamika kelompok ,proses belajar , pengakomodasian perbedaan individu, pencapaian tujuan pendidikan .walaupun banyak teknik – teknik pembelajaran kooperatif namun cirri utama dalam penerapannya adalah mengorganisaikan siswa bekerja sama dalam kelompok – kelompok  serta pembelajran ini mengeser pusat kegiatan pada guru ke kegiatan pada siswa yang mampu meningkat kan hasil belajar siswa di sekolah.
Sekolah sebagai instutusi pendidikan dan miniatur masyarakat perlu mengembangkan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kebutuhan global saai ini. Sekolah tidak bisa berobah seketika hanya dengan pembelajaran kooperatif tetapi perlu ditambah dengan model – model pembelajaran lain. Yang disesuaikan dengan kondidisi sekolah itu sendiri.









1 komentar: